thanks to allah

Jumat, 13 April 2012


EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM


Disusun oleh
Kelompok 9
 Nama
    NPM

Ani Rosita
1111010153
Annisa Virda Safira
1111010173
Asmitalia
1111010352
Kiki Mahardhika
1111010036
Novita Wulandari
1111010083
Widi Irawan
1111010239

Jurusan/ Semester/ Kelas
: PAI/ Satu/ D
Mata Kuliah
: Ilmu Pendidikan Islam


Dosen
: Heru Juabdin Sada, M. Pd.I.




INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH
BANDAR LAMPUNG 2011 M/ 1432 H   













Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi Pendidikan Islam” sesuai dengan rencana.
Pembuatan makalah ini di maksudkan agar dapat memenuhi ilmu pengetahuan bagi yang mempelajari dalam bidang ilmu pendidikan Islam, khusus-nya yang berkaitan dengan evaluasi, baik pengertian, jenis-jenis, prinsip, dan sebagainya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari teman-teman dan Dosen pembimbing guna penyem-purnaan untuk makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.





DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan......................................................................................... 1
BAB II Pembahasan......................................................................................... 2
A.    Pengertian Evaluasi Pendidikan Islam................................................................. 2
B.     Tujuan Evaluasi Pendidikan Islam..................................................................... 3
C.     Prinsip-Prinsip Evaluasi Pendidikan Islam........................................... ..............3
D.    Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam........................................................ ..............5
E.  Teknik Evaluasi Pendidikan Islam........................................................ ..............8
F.  Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam.................................................. ..8
BAB III Kesimpulan........................................................................................ .10
Daftar Pustaka.................................................................................................. 11






BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu media yang sangat penting bagi kita dalam menggapai kesuksesan. Baik itu berupa kesuksesan dunia maupun kesuksesan di Akhirat kelak, terutama pendidikan Islam. Dunia pendidikan di Indonesia pada masa sekarang ini berkembang cukup pesat. Tak terkecuali pendidikan Islam yang semakin lama terus berkembang. Dalam pelaksanaannya, pendidikan Islam sama dengan pendidikan umum. Dalam pendidkan Islam pun ada evaluasi yang merupakan sebuah kegiatan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menguasai materi yang telah disampaikan oleh pendidik, sampai sejauh mana keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik, sejauh mana kuri-kulum yang diterapkan telah dikatakan berhasil dalam proses pendidikan Islam tersebut.
Evaluasi sangat penting dalam proses pendidikan Islam. Sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan tidak saja pada saat caturwulan, tiap semester atau akhir tahun, tetapi harus dilakukan secara terus menerus. Dalam hal pengertian banyak para ahli yang mengemukakan tentang definisi pendidkan Islam.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang “Evaluasi Pendidikan Islam” yang meliputi pengertian evaluasi pendidikan Islam, tujuan-tujuannya, prinsip-prinsipnya, fungsi-fungsi evaluasi, teknik evaluasi serta jenis-jenis evaluasi.











BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Evaluasi Pendidikan Islam

1.      Secara Etimologi
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation akar katanya Value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa arab disebut al-Qimah atau al-Taqdir. Dengan demikian evaluasi dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan, atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.
Istilah nilai pada mulanya dipopulerkan oleh filosof, dan Plato yang pertama kali mengemukakannya. Pembahasan tentang “nilai” secara khusus diperdalam dalam diskusus filsafat. Selanjutnya kata nilai menjadi populer, bahkan juga menjadi istilah yang ditemukan dalam dunia ekonomi.[1]

2.      Secara Terminologi
Para ahli mendefinisikan evaluasi sebagai berikut:
a.       Menurut Edwin Wandt, evaluasi mengandung pengertian: suatu tinda-kan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu.
b.      Menurut M. Chabib Thoha, evaluasi merupakan kegiatan yang teren-cana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.[2]
c.       Menurut Abuddin Nata, evaluasi  pendidikan Islam adalah suatu kegiat-an yang berisi mengadakan pengukuran dan penilaian terhadap keber-hasilan dalam pendidikan Islam dari berbagai aspek yang berkaitan dengannya. Dengan ungkapan lain evaluasi pendidikan Islam adalah kegiatan mengukur dan menilai terhadap sesuatu yang terjadi dalam ke-giatan pendidikan Islam.[3]
B.  Tujuan Evaluasi Pendidikan Islam

Tujuan evaluasi pendidikan Islam adalah untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya. Selain itu, program evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat menge-jar kekurangannya.
Sasaran evaluasi tidak hanya bertujuan mengevaluasi peserta didik saja, tetapi juga bertujuan untuk mengevaluasi pendidik, yaitu sejauh mana ia ber-sungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendi-dikan Islam.[4]

C.  Prinsip-Prinsip Evaluasi Pendidikan Islam
Secara umum, ada 3 prinsip dalam pelaksanaan evaluasi, diantaranya adalah:
1.      Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas)
Evaluasi tak hanya dilakukan setahun sekali, atau per semester, tetapi dilakukan secara terus menerus, mulai dari proses belajar mengajar hingga peserta didik tersebut tamat dari lembaga sekolah. Dalam ajaran Islam, sangat diperhatikan prinsip kontinuitas, karena dengan berpegang dengan prinsip ini, keputusan yang diambil oleh seseorang akan menjadi valid dan stabil. Sebagaimana firman Allah SWT:

¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qä9$s% $oYš/z ª!$# §NèO (#qßJ»s)tFó$# Ÿxsù ì$öqyz óOÎgøŠn=tæ Ÿwur öNèd šcqçRtøts ÇÊÌÈ   y7Í´¯»s9'ré& Ü=»ptõ¾r& Ïp¨Ypgø:$# tûïÏ$Î#»yz $pkŽÏù Lä!#ty_ $yJÎ/ (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÍÈ  

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. al-Ahqaaf: 13-14).

2.      Prinsip Menyeluruh (Komprehensif)
Adalah prinsip yang melihat semua aspek. Aspek-aspek di sini meli-puti kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab, dan sebagainya. Bila diperlukan, ma-sing-masing bidang diberikan penilaian secara khusus, sehingga peserta di-dik mengetahui kelebihannya dibandingkan dengan teman-temannya. Hal itu diasumsikan bahwa tidak semua peserta didik mengetahui beberapa pengetahuan atau keterampilan secara utuh. Dalam kondisi inilah setiap individu yang berprestasi bisa diberi hadiah, sekalipun beberapa bagian ia tertinggal dengan teman-temannya.

3.      Prinsip Objektivitas
Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. Allah SWT berfirman:

$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. šúüÏBº§qs% ¬! uä!#ypkà­ ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( Ÿwur öNà6¨ZtB̍ôftƒ ãb$t«oYx© BQöqs% #n?tã žwr& (#qä9Ï÷ès? 4 (#qä9Ïôã$# uqèd Ü>tø%r& 3uqø)­G=Ï9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 žcÎ) ©!$# 7ŽÎ6yz $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ÇÑÈ              

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Maidah: 8).
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: “andaikan Fatimah binti Muhammad itu mencuri, aku tidak segan-segan untuk memotong tangan-nya. Demikian pula halnya dengan Umar bin Khottob yang mencambuk anaknya karena berbuat zina.[5]
Penilaian atau evaluasi dapat berhasil jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip di atas. Abuddin Nata menambahkan satu hal lagi agar evaluasi tersebut dapat berhasil, yaitu prinsip sistematis. Prinsip ini menekankan bahwa evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan teratur.[6] Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Ramayulis dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam” dalam melakukan evaluasi ada dua prinsip, yaitu prinsip umum yaitu valid, berorien-tasi pada kompetensi, berkelanjutan, menyeluruh, bermakna, adil dan objektif, terbuka, ikhlas, praktis, serta dicatat dan akurat.
Sedangkan prinsip khusus meliputi dua hal, yang pertama adanya jenis penilaian yang digunakan, memungkinkan adanya kesempatan terbaik dan maksimal bagi peserta didik menunjukkan kemampuan hasil belajar mereka, dan yang kedua setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur penilaian.[7]

D.  Fungsi Evaluasi Pendidikan Islam
Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses. Kepentingan evaluasi tidak hanya mempunyai makna bagi proses belajar siswa, tetapi juga memberikan umpan balik terhadap program secara keseluruhan. Dalam pendi-dikan Islam, evaluasi memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1.      Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional secara kompre-hensif yang meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan tingkah laku.
2.      Sebagai umpan balik yang berguna bagi tindakan berikutnya di mana segi-segi yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi-segi yang dapat merugikan sebisa mungkin dihindari.
3.      Bagi pendidik, evaluasi berguna untuk mengukur keberhasilan proses be-lajar mengajar. Sedangkan bagi peserta didik berguna untuk mengetahui bahan pelajaran yang diberikan dan dikuasainya. Dan bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program-program yang dilak-sanakan.
4.      Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memper-baiki proses belajar mengajar dan mengadakan program remidial bagi murid.
5.      Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.
6.      Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
7.      Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar.[8]
Fungsi-fungsi diatas memberikan gambaran yang jelas bahwa setiap kegiatan belajar mengajar dapat diketahui hasilnya melalui evaluasi. Selain itu evaluasi juga berfungsi sebagai berikut.
1.    Evaluasi selektif
Dengan mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk meng-adakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Evaluasi itu sendiri mem-punyai beberapa tujuan, yaitu:
a.    Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu;
b.    Untuk memilh siswa yang dapat naik kelas atau naik tingkat berikutnya;
c.    Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa;
d.   Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.

2.    Evaluasi berfungsi sebagai diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemah-an siswa. Di samping itu diketahui pula sebab musabbab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan evaluasi, sebenarnya guru mengadakan diagnosa kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-sebab ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.



3.    Evaluasi berfungsi sebagai penempatan
Dalam hal ini evaluasi dilaksanakan untuk menempatkan siswa de-ngan kemampuan tertentu dalam sebuah kelompok belajar. Pada saat evaluasi pasti akan memunculkan nilai yang beragam, dan sekelompok siswa yang hasil penilaiannya sama atau tidak jauh berbeda akan berada dalam kelompok  yang sama dalam belajar.
[
4.    Evaluasi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan suatu program tidak hanya kepada perencanaan, tetapi juga faktor lain seperti faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi.
Adapun tujuan evaluasi menurut ajaran Islam, berdasarkan pema-haman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an antara lain:
a.    Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan yang dialaminya;
b.    Untuk mengetahui sejauh mana hasil pendidikan wahyu yang telah ditetapkan Rasulullah SAW kepada umatnya;
c.    Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat-tingkat hidup keislaman atau keimanan manusia, sehingga diketahui manusia yang paling mulia di sisi Allah, yaitu yang paling bertakwa kepada-Nya.
Untuk mengetahui sejauhmana kuatnya iman seseorang, Allah SWT terkadang mengevaluasinya melalui berbagai cobaan yang besar. Allah SWT berfirman:

|=Å¡ymr& â¨$¨Z9$# br& (#þqä.uŽøIムbr& (#þqä9qà)tƒ $¨YtB#uä öNèdur Ÿw tbqãZtFøÿムÇËÈ   ôs)s9ur $¨ZtFsù tûïÏ%©!$# `ÏB öNÎgÎ=ö6s% ( £`yJn=÷èun=sù ª!$# šúïÏ%©!$# (#qè%y|¹ £`yJn=÷èus9ur tûüÎ/É»s3ø9$# ÇÌÈ  

Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji (dievaluasi) lagi?.Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Q.S. al-Ankabut: 2-3).[9]

E.  Teknik Evaluasi Pendidikan Islam

Ada dua teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi pendidikan Islam. Diantaranya adalah:
1.        Teknik tes
Adalah teknik yang digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik meliputi pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil belajar, serta bakat khusus dan inteligensinya. Teknik ini terdiri atas:
a.         Uraian, baik uraian bebas (free test) maupun uraian terbatas (limited essay).
b.         Objektif tes, dalam bentuk betul-salah (true-false), pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan (matching), isian (compilation) dan jawaban singkat (short answer).
c.         Bentuk tes lain, seperti bentuk ikhtisar, laporan, dan bentuk khusus dalam pelajaran bahasa.
2.        Teknik non tes
Adalah teknik yang digunakan untuk menilai karakteristik lainnya, misalnya minat,sikap, dan kepribadian siswa. Teknik ini meliputi observasi terkontrol, wawancara (interview), rating scale, inventory, questionnaire,dan anecdotal accounts.

F.   Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam

Jenis-jenis evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam ada empat macam, yaitu:
1.      Evaluasi formatif
Adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah ia menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang studi tertentu. Jenis ini diterapkan berdasarkan asumsi bahwa manusia memiliki banyak kelemahan dan pada mulanya tidak mengetahui apa-apa. Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah dalam Surah an-Nahl,

ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«øx© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ  

Artinya: “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Q.S. an-Nahl: 78).

Aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi jenis ini meliputi penge-tahuan, keterampilan, sikap terhadap materi ajar agama yang disajikan.

2.      Evaluasi sumatif
Adalah evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu caturwulan, satu semester atau akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya. Aspek-aspek yang dinilai dalam jenis evaluasi ini meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan penguasaan murid tentang materi pembelajaran yang diberikan.
3.      Evaluasi penempatan (placement)
Adalah penilaian tentang pribadi peserta didik untuk kepentingan penempatan dalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Evaluasi jenis ini biasanya dilaksanakan sebelum peserta didik menduduki kelas tertentu sewaktu penerimaan murid baru atau setelah naik kelas.
Aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi jenis ini meliputi keadaan fisik dan psikis, bakat, kemampuan, pengetahuan, pengalaman keteram-pilan, sikap dan aspek-aspek lain yang dianggap perlu bagi kepentingan pendidikan peserta didik selanjutnya.[10]

BAB III
Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan terencana dalam mengadakan penilaian yang hasilnya diperbandingkan dengan tolak ukurnya sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan Islam.
2.      Evaluasi pendidikan Islam bertujuan untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat perubahan perilakunya.
3.      Ada tiga prinsip dalam pelaksanaan evaluasi pendidikan Islam, yaitu Prinsip Kesinambungan, Prinsip Menyeluruh (Komprehensif),dan Prinsip Objek-tivitas.
4.      Ada banyak fungsi evaluasi pendidikan Islam, yaitu: Evaluasi selektif, Eva-luasi berfungsi sebagai diagnostik, Evaluasi berfungsi sebagai penem-patan, Evaluasi sebagai pengukur keberhasilan.
5.      Teknik yang dapat dilaksanakan dalam evaluasi pendidikan Islam ada dua, yaitu teknik tes, dan teknik non tes. Kedua teknik tersebut harus dilaksanakan secara beriringan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penilaian.
6.      Ada tiga jenis evaluasi pendidikan Islam, yaitu evaluasi formatif, evaluasi sumatif, evaluasi penempatan (placement).





DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008.

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008.


[1] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm. 221.
[2] Ibid., hlm. 221.
[3] Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet. 1, 1997), hlm. 133-134
[4] Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 211.
[5] Ibid., hlm. 214.
[6] Abuddin Nata, Op Cit., hlm.140.
[7] Ramayulis, Op Cit., hlm 225-226.
[8] Abuddin Nata, Op Cit., hlm. 135-136
[9] Ibid., hlm. 136-138.
[10] Ramayulis, Op Cit., hlm. 227-229.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar